PELATIH AMERIKA BERIKAN TRAINING OLAHRAGA KE GURU SLB

Jeff Townsend dan Jasmine Townsend, dua dari empat pelatih olahraga adaptif dari Amerika siang itu tampak semangat memberikan instruksi kepada dua tim yang sedang bermain olahraga basket kursi roda. Kedua pelatih asal Amerika tersebut adalah dua dari empat pelatih yang memberikan training olahraga khusus difabel kepada sekitar 79 peserta yang terdiri atas guru SLB ,mahasiswa dari FIP dan FIK UNY di UNY, 13-16/4.

Setiap peserta training mendapatkan pelatihan  olahraga basket kursi roda, bola voli duduk, tenis meja, bulu tangkis, dan sepak bola kelimaan. Mereka dilatih oleh 4 orang pelatih dari Amerika dan seorang pelatih lokal dari UNY. Training tersebut  adalah kerjasama UCP Wheel for Humanity, Departemen Dalam Negeri Amerika Serikat,UNY, dan Pusat Rehabilitasi Yakkum.

Pada kesempatan tersebut, PRI UNY, Prof. Dr. Nurfina Aznam, SU., Apt., mengatakan, pihak-pihak yang bekerjasama ingin memberikan yang lebih kepada para difabel. Di Amerika, difabel sangat diperhatikan, dan banyak olahraga untuk difabel yang dipertandingkan. Guru-guru tersebut diberi pelatihan supaya bisa mengajar murid difabel. Mereka praktek olahraga seperti difabel supaya dalam menerapkan ilmu kepada muridnya bisa sebaik mungkin. ”Keberadaan difabel di Indonesia saat ini semakin diperhatikan. Ada kelompok atau grup-grup khusus yang menangani seperti Yakkum. UNY yang menghasilkan guru-guru untuk SLB, dan sekarang ada program  pelatihan dari UCP sehingga ini bisa dilaksanakan bersama,” lanjutnya.

Dikatakan, setelah memberi pelatihan di UNY, mereka terus akan berkeliling ke Kabupaten-Kabupaten untuk memberikan pelatihan kepada siswa-siswa di SLB-SLB di DIY. Pelatihan ini direncanakan setiap tahun diselenggarakan. Di rencanakan tahun depan (2012) akan diselenggarakan kejuaraan olahraga difabel. Asna Mutiati, satu diantara tiga guru SLB Negeri 1 Yogyakarta yang mengikuti pelatihan ini mengatakan, kegiatan ini luar biasa dan baru sekarang saya mendapatkan pelatihan seperti ini. Ini sesuatu yang baru dan saya merasakan sendiri menjadikan ini sesuatu yang menyenangkan. Setelah pelatihan ini segera akan kita terapkan ke anak didik kita. Sementara itu, Suyadi dari SLB Tunas Bakti Plered Bantul Yogyakarta, mengatakan, dengan mendapat ilmu ini, kita nanti dapat dikembangkan di SLB masing-masing. Di SLB swasta seperti tempat saya mengajar belum ada guru olahraga, sehingga untuk bidang olahraga gurunya ditunjuk. (wit)