PERENCANAAN GIZI MEMILIKI PERAN YANG URGEN DALAM PEMBINAAN PRESTASI OLAHRAGAWAN

Pembinaan prestasi olahragawan dilakukan secara sistematis melalui proses pelatihan dengan perencanaan yang matang baik perencanaan latihan maupun perencanaan gizi guna mendukung pencapaian prestasi maksimal. Perencanaan gizi memiliki peran yang urgen dalam pembinaan prestasi olahragawan, meliputi perencanaan pada tahap perbaikan status gizi, pemeliharaan status gizi, pengaturan gizi pertandingan, dan tahap pemulihan status gizi.

Demikian dipaparan Prof. Dr. Djoko Pekik Irianto, M.Kes pada pidato pengukuhan Guru Besar UNY yang berjudul Urgensi Perencanaan Gizi dalam Pembinaan Prestasi Olahragawan, Sabtu, 22/1 di ruang sidang rektorat UNY. Joko Pekik yang saat ini menjabat  sebagai Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora ini dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Gizi Olahraga pada Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY. Hadir pada kesempatan tersebut antara lain Asisten Deputi Prestasi Olahraga Menpora, Joko Sulistyono dan Asisten Deputi Penerapan Iptek Olahraga, Agus Mahendra.

Lebih lanjut dikatakan, tahap pemulihan status gizi dilaksanakan pada periode persiapan umum. Hal itu bertujuan untuk mencapai status gizi normal, meningkatkan kadar haemoglobin, menurunkan kadar lemak tubuh, meningkatkan berat badan bagi olahragawan yang memiliki berat badan di bawah standar dan menurunkan berat badan bagi mereka yang kelebihan berat badan.

“Tahap Pemeliharaan status gizi dilakukan setelah tercapai status gizi normal. Hal itu bertujuan menjaga tingkat status gizi dilaksanakan pada periode persiapan khusus hingga periode prakompetisi,” jelasnya
Tahap pengaturan gizi pertandingan bertujuan untuk menjaga ketersediaan sumber tenaga dan keseimbangan cairan. Tahap ini dilaksanakan pada periode kompetisi utama, meliputi pengaturan gizi sebelum bertanding, saat bertanding, dan setelah bertanding.

“Tahap pemulihan status gizi bertujuan mengembalikan kondisi tubuh dan menyediakan zat gizi. Hal ini dimaksudkan untuk perbaikan dan pemeliharaan sel-sel tubuh yang rusak pada saat bertanding, tahap ini dilaksanakan pada periode transisi,” tambahnya.(Wit)